Pages

Yang Ada Hanya Ada

Keberadaan tidak muncul dari ketiadaan. Dia hanya datang dari yang ada. Sebab ketiadaan adalah tidak ada. Yang tidak ada, tak memiliki ada. Karena tak memiliki, maka tak mungkin bisa mengeluarkan atau memberikan ada kepada yang lain. Hanya dari yang ada-lah munculnya setiap yang ada.

Ada berbeda dengan tidak ada. Ada berlawanan dengan tidak ada. Ada dan tidak ada adalah kontradiksi. Maka ada mustahil berkumpul/bersatu dengan tidak ada. Maka jelas, yang ada di dalam ada hanyalah yang ada. Yang tidak ada tidak akan pernah ada dalam ada. Dan di dalam tidak ada tidan akan terdapat ada.

Ada dan ada tidak berbeda. ada di dalam semua yang ada adalah sama. Karena yang beda dengan ada hanyalah tiada. Sehingga ada di setiap seuatu itu tidak memiliki beda, atau sama.

Karena ada hanya berisi yang ada, maka tidak ada berada diluar ada. Tidak ada adalah tidak ada. Sehingga diluar ada adalah tidak ada apa-apa. Itulah sebabnya, yang ada hanyalah ada. Ada tidak akan pernah tidak ada. Tidak ada adalah tidak ada. Tidak ada takan pernah ada.



Hanya ada-lah yang dapat memberikan keberadaan. Yang tidak ada mustahil memberikan keberadaan. Sebab kaidah mengatakan bahwa yang tidak memiliki, tidak dapat memberi.

Dari konsep ada diatas, dapat di mengerti bahwa semua yang ada di alam ini pasti berawal dari yang ada. Kita berasumsi bahwa semua yang ada ini memiliki awal atau asal adalah karena semua yang ada keluar dari keberadaan. Alam yang ada ini mustahil muncul begitu saja dari ketiadaan. Alam mustahil berasal dari tidak ada. Alam mucul pasti dari ada. Hal ini dapat membuat kesimpulan: bahwa alam ini berasal dari sesuatu yang ada sebelum alam itu sendiri, atau alam ini adalah yang awal tanpa awalan. Jadi alam inilah sumber ada yang tidak bersumber.

Dengan kesimpulan tersebut dapat dibuktikan bahwa harus ada awal dari yang ada sebagai  sumber untuk munculnya setiap keberadaan.

Sumber adalah sesuatu yang tidak memerlukan lagi kepada selainnya. Dialah yang memberi segala keberadaan  tanpa diadakan oleh yang lain. Sumber ada pasti adalah sesuatu yang paling sempurna, sederhana dan jelas. Sebab yang tidak sempurna memerlukan kepada yang lain untuk sempurna. Jika  sumber tidak sempurna kemudian menyempurnakan dirinya sendiri, maka hal ini adalah mustahil sebab sumber yang tidak memiliki sempurna tidak mungkin dapat memberikan/mengeluarkan kesempurnaan meskipun untuk dirinya sendiri. Apalagi untuk yang selain dirinya. Begitupun, jika sumber tidak sederhana, maka dia dalah komplek. Sesuatu yang komplek pasti memerlukan kepada setiap bagian yang menyusun kekomplekkannya tersebut. Sebab yang komplek adalah susunan dari yang tidak komplek. Maka semakin komplek sesuatu pasti dia semakin memerlukan. Dan semakin sederhana sesuatu, semakin tidak tidak memerlukan. Sesuatu yang paling sederhanalah yang tidak memerlukan kepada yang lain. Sesuatu yang paling sederhana itulah sebagai sumber segala sesuatu yang memiliki kebutuhan selain dirinya. Sesuatu yang tidak jelas pasti memerlukan penjelas. Maka sesuatu yang jelaslah sebagai sumber kejelasan terhadap semua yang ada selain dirinya.

Jika alam ini adalah katakana ala mini sebagai sumber ada, maka dapat dipastikan hal itu salah. Sebab ternyata alam ini adalah sesuatu yang sangat komplek. Karena sngat komplek, maka pasti alam ini sangat membutuhkan kepada penyusunnya. Karena alam membutuhkan kepada selainnya, maka artinya dia tidak sempurna. Sesuatu yang tidak sepurna tidak memiliki kesempurnaan. Karena alam tidak memiliki sempurna, maka mustahil alam dapat memberikan kesempurnaan kepada dirinya. Karena tidak memilik sempurna, alam memerlukan sesuatu yang sempurna untuk menyempurnakan dirinya. Sesuatu yang sempurna itulah yang menjadi sumber segalanya. Bukan alam.

Ketika kita merunut relaitas yang ada di alam ini, kita dapat menyimpulkan bahwa ada tingkat kompleksitas, kebutuhan, kesempurnaan, kejelasan dan kesederhanaan. Dari yang paling komplek, paling butuh, paling tidak sempurna dan paling tidak jelas sampai kepada yang paling sederhana, paling tidak butuh, paling sempurna dan paling jelas keberadaannya.

Kita mengatakan sesuatu yang paling sempurna  dengan sebutan TUHAN. Kita sebut yang paling dengan MAHA. Maka tuhan-lah DZAT YANG MAHA sempurna. Demikian juga berarti tuhan-lah yang maha kaya, maha sederhana dan maha jelas. Dia-lah yang maha ada. Dialah sebagai sumber ada, tanpa perlu diadakan oleh yang lain. Dia-lah yang memberi keberadaan kepada semua yang ada selain dirinya. Tuhan memiliki ada, maka dia yang memberi keberadaan kepada dirinya. Adanya tuhan tidak berarti dia berawal. Sebab yang berawal pasti asalnya tidak ada. Sementara tuhan adalah yang ada sejak awal tanpa awalan, maka mustahil dia memiliki asal. Dia-lah yang awal tanpa berawal. Tuhan adalah dzat yang maha ada, maka mustahil dia akan lenyap/tiada. Artinya tuhan tidak akan pernah memiliki akhir. Dia-lah yang akhir tanpa berakhir.

Tuhan adalah yang paling sederhana. Dia sebagai dzat yang tidak tersusun dari bagian-bagian apapun. Di-lah yang tunggal, dan maha tungggal.

Sesuatu yang sederhana adalah sangat jelas dan mudah dipahami serta mudah diketahui. Tuhan sebagai yang paling sederhana, maka dia adalah sangat jelas keberadaannya. Sangat mudah dipahami dan mudah diketahui.

Ada pada tuhan sama dengan ada pada selainnya. Sebab ada pada segala sesuatu tidak memilki beda, karena yang beda dengan ada adalah tidak ada. Yang beda antara tuhan dan selainnya adalah keadaannya (keapaan), bukan ke-ada-annya.


kuyen kuyasakti

Rakyat jelata yang haya ingin berbagi informasi.

No comments:

Post a Comment