Pages

Mahasiswa Buruh Masa Depan



Di kampus dalam kelas perkuliahan sering dosen berbicara tentang situasi kerja, mereka menganalogikan sebuah kasus atau permasalahan di tempat kerja dan memposisikan mahasiswa adalah karyawan yang harus memecahkan permasalahan tersebut.

Mahasiswa dididik menjadi tenaga profesional yang memiliki kompetensi untuk menyelesaikan masalah-masalah industri, dibekali dengan teori, rumus, dan pemecahan - pemecahan jalan keluarnya dengan harapan mahasiswa mampu menjadi tenaga handal dengan kompetensi tinggi untuk melayani kebutuhan industri.

Kampus memang membentuk tenaga tenaga handal dan terdidik dan meluluskan ratusan bahkan ribuan tiap tahunnya untuk melayani kebutuhan hampir semua sektor industri.

Pada dewasa ini industri dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar sudah banyak menggunakan teknologi yang sangat canggih, sehingga melahirkan jenis pekerja baru yang akrab dengan teknologi tinggi dan tentu menggeser pekerja tradisional manufaktur. Kebutuhan jenis pekerja yang akrab dengan teknologi tinggi tetntu sangat dibutuhkan dalam industri hari ini. Oleh karena itu Ilmu pengetahauan menjadi semakin terkomodifikasi, ilmu ilmu yang yang semakin dekat dengan proses sirkulasi ekonomi akan semakin berkembang, sementara ilmu yang jauh dari sirkulasi ekonomi akan semakin surut. Ilmu terapan baru seperti teknik informatika, muncul dan berkembang pesat. Tentu saja bukan karena kurikulum, kualitas pengajar, dan sumbangannya bagi kemanusiaan yang membuat administrasi niaga, hukum bisnis, manajemen resiko, dan psikologi industri lebih berkembang ketimbang arkeologi, antropologi, filologi, atau filsafat. Sebabnya jelas terkait erat dengan kebutuhan produksi ekonomi yang begitu tinggi.

Pada dasarnya, buruh, Pekerja, Tenaga Kerja maupun karyawan adalah sama. namun dalam kultur Indonesia, "Buruh" berkonotasi sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. sedangkan pekerja, Tenaga kerja dan Karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tapi otak dalam melakukan kerja. akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata ini sama mempunyai arti satu yaitu Pekerja.

Mahasiswa harusnya ingat walaupun mereka memiliki kompetensi tinggi, pada dasarnya hanya seorang buruh dimasa depan jika pilihannya adalah mengabdikan diri pada orang lain untuk bekerja. Menerima upah atas hasil kerja dan tidak punya kuasa atas hasil ataupun alat produksi, karena hasil produksi dan mesin produksi adalah milik bos.

Maka harus di ingat permasalahan hubungan industrial yang biasa menimpa buruh seperti upah murah, PHK Sepihak, Outsourching dan lain lain, bisa menimpa jenis pekerja apapun terlepas ia adalah tenaga ahli. Realita dalam dunia industri semacam inilah yang tidak pernah di sampaikan para dosen, ketika mereka membentuk buruh harusnya dipaparkan dan di beri tahu konsekuensi ketika menjadi buruh.

kuyen kuyasakti

Rakyat jelata yang haya ingin berbagi informasi.

No comments:

Post a Comment