Pages

Melahirkan Bakat Diri Sendiri

Ketka banyak orang membicarakan suatu kemampuan seseorang yang kadang membuat orang terkagum-kagum dengan kemampuan yang dimilikinya entah itu menyangkut kepintarannya dalam hal olah raga, seni, dan sebagainya. Lalu orang-orang mengatakan itulah bakat, dan bakat itu terjadi karena keturunan atau karena itu terjadi secara alamiah yang melekat pada seseorang, padahal seriap orang juga bisa menjadi mahir dalam hal tertentu tanpa dia berbakat ataupun tidak asalkan ada kemauan yang kuat dan kerja keras.
Pada dasarnya bakat itu tidak ada yang ada adalah bagaimana kita bisa memaksimalkan potensi yang ada dalam diri kita, bakat bisa terlahir karena adanya latihan yang terus menerus, seperti ketika anak seorang musisi yang pandai bermusik bukan karena bakat ayahnya yang menurun ke anaknya secara genetis, tetapi anak itu melihat ayahnya bermain music lalu kebiasaan bermain music itu di tularkan kepada anaknya, maka tak heran jika anaknya pun pandai bermain music. Tapi kebanyakan orang memandang bahwa bakat itu di turunkan padahal kebiasaan itu yang di turunkan.
Lalu berbicara masalah kelebihan seseorang, yang dinamakan kelebihan itu terjadi karena adanya suatu pembanding. Kelebihan terjadi karena adanya suatu pembanding, ketika seseorang di bandingkan dengan yang “kurang” disbanding dirinya maka orang menyebut itu suatu kelebihan. Namun jika ia di bandingkan lagi dengan yang lebih darinya tentu itu bisa saja tidak disebut suatu kelebihan lagi. Maka dari itu hal yang bijak harus di lakukan ketika kita berhadapan dengan orang yang “lebih” kemampuannya dari kita adalah terus mempelajari dan belajar untuk menyamainya bahkan melampauinya tindakan itu harus terus-menerus di lakukan dan tanpa di sadari sebenarnya diri kita telah berada di puncak.

kuyen kuyasakti

Rakyat jelata yang haya ingin berbagi informasi.

No comments:

Post a Comment