Pages

Karl Marx Inspirator Teori Kritis Mazhab Frankfrut



Pemikiran Karl Marx telah menggugah selera pemikir dunia untuk merenung, berpikir dan ditantang memahami gagasangagasan yang telah digulirkan oleh Marx. Setelah kematian Marx (1883) ada jedah masa kevakuman yang cukup lama untuk mengkritik, menjelaskan dan mengembalikan ide-ide Marx semula. Friedrich Engels dan Karl Kautsky sepeninggal Marx (1883-1938) lebih banyak mejelaskan ajaran Marx yang sulit dimengerti menjadi mudah dan disedehanakan. Ke dua tokoh tersebut banyak berjasa dalam membumikan gagasan-gagasan Marx terhadap kaum buruh waktu itu. “Marxisme” dianggap sebagai ideology perjuangan kaum buruh dan sebutan tersebut diberikan oleh Friedrich Engels dan Karl Kautsky sebagai pembakuan ajaranMarx.

Marxisme yang dikembangkan oleh Friedrich Engels dan Karl Kautsky dianggap oleh Lukacs sebagai ajaran-ajaran Marx yang sudah dikolaborasikan dengan pemikiran mereka sendiri dan sudah tidak murni sebagai ajaran Marx. Oleh karena dianggap telah jauh dari ajaran Marx yang sebenarnya, muncul beberapa pemikir yang berkepentingan untuk meluruskan kembali ide-ide Marx tersebut, seperti Georg Lukacs dan Antonio Gramsci yang dikenal sebagai tokoh Neo Marxisme. Kenyataan tersebut tidak hanya menggugah tokoh Neo Marxisme tetapi juga reaksi muncul dari Mazhab Frankrut untuk mengambil bagian dalam perdebatan gagasan Marx. Apa dan bagaiamana Mazhab Frankrut? Sejauh mana gagasan-gagasan Marx menginspirasi pemikiran mereka?

Neo Marxisme
Sebelum membicarakan Mazhab Frankfrut ada baiknya menyinggung sedikit tentang tokoh dan pemikiran Neo Marxisme yang berusaha menjelaskan gagasan Marx dari perpektif mereka. Ada dua tokoh di antara yang lain dianggap paling berperan dalam mewarnai perkembangan pemikiran Marx, mereka adalah Georg Lukacs dan Antonio Gramsci. Mereka disebut sebagai Neo Marxisme atau dalam istilah Ritzer mereka disebut sebagai Marxisme Hegelian. Mereka dianggap sebagai peletak dasar dalam sejarah perkembangan teori kritis yang dipelopori oleh Mazhab Frankfrut. “Marxian Barat” dan Mazhab Frankfrut berkonstribusi besar dalam membangun gagasan-gagasan Marx berdasarkan pemikaran Marx sendiri. 

Bertitik tolak dari pemikiran Marx tentang Determinisme Ekonomi yaitu anggapan bahwa ekonomi adalah sistem yang paling penting dalam menentukan semua sektor masyarakat lainnya (seperti politik, agama, budaya, ide dan sistem lainnya). Pemikiran Marx sebagai determinis ekonomi ditafsirkan dan dikolaborasikan dengan pemikiran Enggels dan Kautsky seperti tentang kemunduran kapitalisme sebagai sesuatu yang tidak terelakkan. Tafsiran dari teori Marx tersebut memicu reaksi dari Lukacs dan Gramsci serta Mazhab Franfrut.

Ada dua gagasan utama yang dikemukakan Lukacs terkait konstribusinya dalam teori Marx, yaitu reifikasi dan kesadaran kelas. Reifikasi merupakan konsep Lukacs atas konsep Marxian tentang komoditi. Atau oleh Agger reifikasi Lukacs diartikan sebagai reduksi hubungan sosial dan ide menjadi proses tetap yang tampak membeku sehingga tidak dapat diubah-ubah. Perbedaan konsep Marx dengan Lukacs adalah pada fleksibilitas konsep tersebut. Konsep Marx tentang komoditi terbatas hanya pada lembaga ekonomi sedangkan konsep Lukacs diterapkan pada semua lembaga masyarakat (Negara, hukum, dan sektor ekonomi). Konsep Lukacs tentang kesadaran kelas adalah mengacu pada sistem kepercayaan yang dianut bersama oleh orang-orang yang menduduki posisi kelas yang sama di dalam masyarakat. Artinya kesadaran kelas ada dalam sistem produksi dalam masyarakat kapitalis baik kelas borjuis mapun proletar. Kelas proletar dan borjuis dapat mengembangkan kesadaran kelasnya jika posisinya jelas dalam struktur masyarakat kapitalis. 

Antonio Gramsci seperti halnya Lukacs beroperasi dalam teori Marxian tradisional yang berfokus pad ide-ide kolektif ketimbang struktur sosial seperti ekonomi. Konsep utamanya adalah tentang hegemoni, yang didefinisikan sebagai kepemimpinan budaya yang dilaksanakan oleh kelas yang berkuasa. Gramsci membedakan hegemoni dengan paksaan yang dilaksanakan oleh kekuatan legislatif atau eksekutif yang diungkapkan melalui campur tangan polisi. Letak perbedaan konsep Marxis ekonomik dengan hegemoni Gramsci adalah jika Marxis cenderung menekanakan ekonomi dan aspek dominasi negara yang bersifat represif sedangkan Gramsci menekankan pada kepemimpinan budaya.

Mazhab Frankfrut
Mazhab Frankfurt disebut juga dengan nama “Teori Kritis” atau Kritische Theorie. Sebelunya Mazhab Frankfurt dinamakan Institute for Social Research atau Institut fur Socialforschung suatu lembaga yang ada di Universitas Frankfurt dan berdiri pada tahun 1923. Perintisnya adalah seorang sarjana ilmu politik bernama Felix Weil. Mazhab ini mengembangkan versi penting dari pemikiran Neo Marxisme, diantara para tokohnya adalah Theodor Adorno, Herbert Marcuse, Max Horkheimer dan Jurgen Habermas serta Axel Honnet. Dengan kata lain teori kritis sebagai produk dari sekelompok Neo Marxian yang tidak puas terhadap keadaan teori Marxian khususnya tentang determinasi ekonomi. 
Pemikiran Mazhab Frankfurt dikenal sebagai Teori Kritis melalui majalah yang didirikan oleh Max Horkheimer, yaitu Zeitschrift fur Socialforschung. Perkembangan selanjutnya mazhab ini, yang paling dikenal sebagai Generasi Pertama Teori Kritis adalah Max Horkheimer ( menjadi direktur sejak 1930), Theodor Adorno (menjadi direktur sejak 1951), dan Herbert Marcuse. Sedangkan Generasi Kedua Teori Kritis dari Mazhab Frankfurt adalah Jurgen Habermas dan setelah Habermas pensiun sekarang dilanjutkan oleh Axel Honnet.

Beberapa agenda Mazhab Frankfurt adalah menyingkap penindasan yang mengatasnamakan rasionalisasi, menyingkap irrasionalisme ideologi, dan membangun masyarakat komunikatif yang tidak ada dominasi, represi dan paksaan. Oleh karena dominasi selalu terselubung di balik rasionalisasi, ideologi dan dogma-dogma, maka terlebih dahulu Mazhab Frankfurt menelanjangi istilah-istilah tersebut secara kritis. Lebih lanjut,
berdasarkan kondisi tersebut teori kritis dianggap sebagai ideologi kritik, yaitu suatu refleksi diri untuk membebaskan pengetahuan manusia bila pengetahuan itu jatuh dan membeku pada salah satu kutub, yaitu transendental atau empiris. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Agger bahwa teori sosial kritik merupakan kritik ideologi khususnya representasi positivis dalam berbagai hukum sosial. 

Konsep Mazhab Frankfurt
Generasi Pertama 
Kata kunci dari konsep Mazhab Frankfurt adalah pada dominasi dan hegemoni. Oleh Agger konsep tersebut di jelaskan dalam Dominasi I tentang Argument Dialektika Pencerahan dimana pendapat yang dikemukakan oleh Horkheimer dan Adorno mengkritik semua teori modernitas termasuk teori Marx atas ketidakpedulian-nya pada isu dominasi. Dominasi menurut Horkheimer dan Adorno adalah mengacu pada kegemaran masyarakat barat melihat dunia termasuk alam sebagai objek yang harus dikuasi untuk kemanfaatan manusia. Dan mereka juga berpendapat bahwa teori kritisnya lebih merupakan kritik menyeluruh atas peradaban dibandingkan dengan karya Marx yang hanya mengkritik kapitalisme. Teori dominasi yang mereka kemukakan selanjutnya dikenal dengan teori kritik identitas.

Dominasi II tentang Argumen Industri Budaya, dimana Agger menjelaskan tentang konsep industri budaya kedua tokoh tersebut adalah mengacu pada cara di mana hiburan dan media massa menjadi industri pada kapitalisme pasca perang dunia II baik dalam mensirkulasikan komoditas maupun memanipulasi kesadaran manusia. 

Berbeda dengan Agger, Ritzer23 melihat ada lima agenda yang menjadi sasaran tembak dari Mazhab Frankfurt yaitu pertama, kritik-kritik terhadap teori Marxian, kedua, kritik terhadap positivism, ketiga, kritik terhadap sosiologi, keempat, kritik terhadap masyarakat modern dan kelima kritik kebudayaan.

Generasi Kedua
Teori kritis generasi kedua ini dimotori oleh Jurgen Habermas. Kunci konsep teori Habermas adalah rasionalisasi atau tindakan rasional bertujuan (kerja) dan komunikasi atau tindakan komunikatif (interaksi). Salah satu perbedaan fundamental antara Marx dan Habermas adalah pada fokus tidakan spesies. Marx fokus pada kerja sedangkan Habermas fokus pada komunikasi. Tolak ukur analisa Marx dalam adalah kerja, menjadikan kerja yang bebas dan kreatif, sedangkan Habermas tolak ukurnya adalah ranah komunikasi bukan di tindakan rasional bertujuan (kerja)yakni komunikasi yang tidak berubah bentuk, komunikasi tanpa paksaan.

Axel Honnet mengembangkan dan mengkritik pemikiran Habermas. Honnet mengembangkan teori kritis dengan beradaptasi pada realitas-realitas kontemporer. Salah satu idenya adalah perlunya teori kritis mengenai ”masyarakat informasi”. Perbedaan antara Habermas dengan Axel Honnet adalah pada perhatiannya, Habermas lebih memerhatikan komunikasi sedangkan Honnet pada pengakuan klaim identitas yang dibuat oleh individu dan kolektivitas. Gagasan utamanya teorinya adalah ”perjuangan untuk mendapatkan pengakuan”.

Ciri Ciri Teori Sosial Kritis
Sebagai kelompok ilmu pengetahuan teori sosial kritis memiliki beberapa ciri yang melekat padanya, Agger26 membedakannya dalam tujuh ciri khusus, yaitu:
  1. Teori sosial kritis berlawanan dengan positivism.
  2. Teori sosial kritis membedakan masa lalu dan masa kini, yang secara umum ditandai oleh dominasi, eksploitasi dan penindasan.
  3. Teori sosial kritis beranggapan bahwa dominasi bersifat struktural.
  4. Teori sosial kritis berkeyakinan struktur dominasi direproduksi melalui kesadaran palsu manusia kemudian dilanggengkan oleh ideologi (Marx), reifikasi (Lukacs), hegemoni (Gramsci), pemikiran satu dimensi (Marcuse), dan metafisika keberadaan (Deridda).
  5. Teori sosial kritis berkeyakinan perubahan sosial dimulai dari rumah.
  6. Teori sosial kritis menggambarkan hubungan antara struktur dan manusia secara diakletis.
  7. Teori sosial kritis berkeyakinan bahwa manusia bertanggung jawab sepenuhnya atas kebebasan mereka sendiri serta mencegah mereka agar tidak menindas sesamanya atas nama masa depan.

Kritik terhadap Teori Kritis 
Ada sejumlah kritik yang ditujukan pada Mazhab Franfrut, yaitu: pertama, Mazhab Frankfrut dianggap analisisnya bersifat ahistoris, memeriksa berbagai kejadian tanpa melihat konteks sejarah dan pembandingya. Kedua, Mazhab Frankfrut pada umumnya mengabaikan ekonomi dan itu dianggap bertentangan dengan teori Marxian tradisional. Ketiga, Mazhab Frankfrut dianggap sebagai “paradigma yang gagal” karena Mazhab Frankfrut dalam bentuk aslinya sebagai suatu aliran sosiologi sudah mati. Keempat, di satu sisi Mazhab Frankfrut mencoba beradaptasi dengan Marxisme dan sosiologi tetapi di sisi lain gagasan khas dari Mazhab Frankfrut tetap dilestarikan berjalan secara bersamaan.
Kesimpulan
Gagasan-gagasan Marx dengan berbagai kontroversinya dari Marx muda sampai Marx tua terutama pada determinasi ekonomi telah banyak menginspirasi dunia pada tataran perdebatan dialektis masyarakat kapitalis dan komunis. Virus-virus Marxisme tidak hanya mewabah di kalangan akademisi kawasan Eropa melainkan juga sudah menjalar ke Amerika. Perdebatan dialektik teori Marxis telah melahirkan satu identitas ilmu pengetahuan sosial yang independen yaitu teori sosial kritis dan dalam konteks metodologis teori sosial kritis mendapat tempat tersendiri sebagai sebuah paradigma.
Terlepas dari berbagai kritik Mazhab Frankfrut telah berkonstribusi besar dalam membangun dan mengembangkan pengetahuan terutama dalam bidang sosiologi, meskipun dan perjalanannya Mazhab ini mengkritik sosiologi itu sendiri.

Daftar Pustaka
Agger, Ben. 2012. Teori Sosial Kritis. Bantul, Kreasi Wacana
Ritzer,George. 2011. Eight Edition Sosiological Theory. New York, McGraw-Hill. Alih bahasa Saut Pasaribu dkk. dalam Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik sampai Perkembangan Terakhir Postmodern.Yogyakarta, Pustaka Pelajar:

Suseno, Franz Magnis. 2010. Pemikiran Karl Marx dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme. Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.

http://www.marxists.org/subject/frankfurt-school

kuyen kuyasakti

Rakyat jelata yang haya ingin berbagi informasi.

No comments:

Post a Comment